Saturday, October 13, 2007

3. NFT 2

2. DO
Kadar oksigen terlarut (DO) paling banyak ada di lapisan atas air. Akar yang lebih banyak terendam air, kadar oksigen yang tersedia untuk akar tidak memadai, pertumbuhan dan produktivitas tanaman berkurang, bahkan mungkin saja timbul kematian akibat de-oksigenasi. Untuk itu dilahirkan metode NFT yang memakai larutan tipis yang dekat dengan udara bebas.
Oksigen merupakan salah satu masalah yang sering muncul dalam sistem NFT. Kekurangan oksigen jelas berbahaya bagi tanaman karena oksigen di dalam air diperlukan untuk respirasi ( pernapasan ) akar. Kegagalan respirasi akar berakibat pada kegagalan akar menyerap unsur-unsur hara yang tersedia.
Oksigen terlarut memadai bila akar tanaman hidroponik ini berwarna putih dan tebal mirip permadani. Sementara akar yang sakit karena kekurangan oksigen ataupun penyakit berwarna cokelat, tipis dan tidak membentuk tumpukan akar.

3.Kualitas Air
Tanaman yang ditanam dengan sistem NFT sangat tergantung pada air karena air dalam hal ini berperan sebagai media tumbuh. Apabila media tumbuh ini tercemar penyakit, misalnya Pseudomonas maka seluruh tanaman di kebun NFT akan terkena penyakit yang sama dalam waktu singkat. Oleh karena itu, kualitas air yang digunakan harus baik. Para pekebun NFT umumnya menghindarkan pemakaian air langsung dari sumber terbuka seperti sungai, danau, atau waduk karena dikhawatirkan air itu terkontaminasi patogen, residu kimia atau ganggang yang berbahaya bagi tanaman. Kalaupun harus mengandalkan sumber air alam, sebaiknya dibuat sumur sehingga paling tidak air sudah tersaring oleh lapisan tanah. Supaya lebih aman lagi, filterisasi dan berbagai perlakuan untuk meningkatkan kualitas air bisa dilakukan

Monday, January 15, 2007

Aeroponik 1

X. AEROPONIK

10. 1 Konsep Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata kata yaitu aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya atau kerja. Sehingga, secara sederhana aeroponik dapat diartikan sebagai metode memberdayakan udara. Aeroponik merupakan suatu tipe hidroponik menggunakan udara sebagai media utama dan mendapatkan nutrisi & air melalui semprotan kabut (mist/fog) buatan. Teknik ini menempatkan tanaman sedemikian rupa hingga akar diposisikan tergantung diudara dan ditopang oleh styrofoam. Nutrisi diberikan dengan cara pengkabutan secara merata di daerah perakaran. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan nutrisi tersebut.
tanaman
kabut larutan nutrisi
akar tergantung
styrofoam
selang saluran
bak penampung








10. 2 Prinsip Kerja Aeroponik
Titik utama aplikasi aeroponik di lapang adalah tekanan (pressure) yang dihasilkan oleh pompa harus tinggi dan kesesuaian desain instalasi. Tekanan tinggi pada selang saluran akan menghasilkan butiran air berbentuk kabut. Permasalahan dilapang untuk teknik aeroponik pada umumnya adalah tekanan yang dihasilkan pompa kurang tinggi sehingga terkreasi butiran air kasar bukan kabut sehingga DO butiran air menurun. Semakin kecil butiran air maka permukaan butiran air semakin luas. Semakin luas permukaan butiran air maka persinggungan dengan udara semakin banyak. Semakin banyak persinggungan dengan udara maka kemungkinan penambatan O2 oleh butiran air semakin besar.
Butiran air (droplet) kabut yang bagus berukuran sekitar 2,5 mikro m. Metode aeroponik gencar dikembangkan pertama kali pada tahun 1960-1970-an oleh NASA. Departemen riset NASA berusaha menumbuhkan tanaman pada gravitasi rendah, produksi tinggi dan terkontrol untuk kolonisasi angkasa dimasa mendatang. Pada umumnya aeroponik digunakan untuk tanaman bernilai ekonomis tinggi.

persiapan & pemeliharaan2

B. Pembuatan Stok

Pemupukan pada hidroponik pada umumnya menggunakan konsep “A-B Mix”. Artinya seluruh bahan kimia kita pisahkan lalu dikelompokkan menjadi 2 bagian utama yaitu Stok (pekatan) A dan Stok (pekatan) B. Mengapa hal tersebut dilakukan? berikut penjelasannya. Ca dan Fe dimasukkan ke dalam Stok A. Sedangkan Sulfat dan Fosfat dimasukkan Stok B. Perlakuan ini perlu dikerjakan karena bila Ca dalam keadaan pekat dipertemukan dengan sulfat akan membentuk gips Kalsium sulfat yang mengendap dan tidak dapat terserap akar. Apabila Ferrum pekat bertemu dengan Fosfat akan membentuk Ferri-fosfat yang juga mengendap. Endapan tidak akan terbentuk setelah diencerkan 1 : 100.
Alat dan bahan yang diperlukan yaitu timbangan analitik, 2 gelas ukur, sendok, pengaduk, timbangan kasar, air serta bahan-bahan kimia. Berikut langlah-langkah membuat larutan stok :
1. Ambil 2 wadah atau ember berkapasitas 50 L dimana masing-masing untuk Stok A dan Stok B. Kemudian masukkan air hingga 30 L.
2. Untuk Stok A, masukkan berurutan 5 Ca(NO3)2.NH4NO3.10H2O, KNO3 dan Fe-EDTA. Sedangkan untuk Stok B, masukkan KH2PO4, (NH4)2SO4, MgSO4.7H2O, MnSO4.4H2O, CuSO4.5H2O, ZnSO4.7H2O, H3BO3 dan (NH4)6Mo7O24.4H2O. Ketika bahan kimia dimasukkan, sambil dilakukan agitasi (pengadukan) hingga bahan terlarut sempurna.
3. Setelah larut, masukkan lagi air hingga wadah penuh 50 L aduk kembali. Larutan telah siap sebagai Larutan Stok A dan B.
Selain membuat sendiri, pupuk AB Mix sudah dijual dipasaran dalam paket jadi stok A dan stok B. Jadi, tidak perlu meracik sendiri. Hal tersebut perlu dipertimbangkan karena bila kita membuat pupuk dalam kuantitas kecil, akan mengeluarkan biaya lebih besar daripada beli. Selain itu, sekarang beberapa bahan kimia sulit diperoleh secara bebas seperti KNO3.

C. Aplikasi Pemupukan

Masukkan larutan Stok A dan Stok B dengan volume yang sama pada wadah tanam. Sebelumnya, cek pH dan EC air awal untuk memberikan perlakuan berikutnya misal menaikkan atau menurunkan pH air. Kemudian aduk hingga homogen dan cek EC larutan dengan EC meter

Forum Belajar Hidroponik Di Indonesia Secara Maya

Media informasi belajar hidroponik gratis di Indonesia

Tuesday, January 2, 2007

Irigasi Springkel 2

Produk springkel dan emiter biasanya menyertakan katalog atau informasi penunjang produk. Produk springkel disertai info kebutuhan tekanan (PSI atau bar), aliran air (GPM) dan radius jangkauan (feet atau m). Sedangkan produk emiter disertai info kebutuhan tekanan (PSI atau bar) dan aliran air (GPH).
Irigasi springkel mendistribusian air menggunakan 2 metode arah yaitu:
1. Menghadap ke bawah (Inverted mount), yaitu springkler head menghadap kebawah ketika memancar.
2. Menghadap ke atas (Upright mount), yaitu springkler head menghadap keatas ketika memancar.
Inverted mount
Upright mount







Gambar 14. 4 arah distribusi air
14. 3 Perhitungan irigasi
Langkah – langkah sederhana dalam mendesain irigasi springkel yaitu :
1. Mengukur lahan total dan lahan yang akan diinstal irigasi springkel.
2. Mencari lokasi sumber air (jarak ke lahan irigasi, kualitas dan flowrate)
3. Menghitung kebutuhan aliran air (data tanaman, media tanam dan iklim mikro)
4. Menghitung tekanan dan pipa (jenis, ukuran, panjang)
5. Menentukan tipe springkler head (radius dan GPM)
6. Data dan analisa dituangkan kedalam gambar desain (layout)

Pressure loss
Pengurangan atau kehilangan tekanan (pressure loss) adalah peristiwa kehilangan tekanan ketika air melalui beragam komponen pada sistem irigasi. Berikut adalah tabel pengurangan tekanan yaitu :
………….. PSI - water meter
………….. PSI – backflow preventer
………….. PSI – filter, umumnya 2 PSI
………….. PSI – mainline
………….. PSI - valve
………….. PSI – perubahan elevasi, perubahan 1 feet x 0,433 = PSI
………….. PSI – springkle head atau emitter
………….. PSI – pipa lateral (max. = 20% x PSI springkle head atau emiter)
………….. PSI – total pengurangan tekanan
Total pengurangan tekanan harus “lebih kecil atau setara” dengan tekanan desain (pressure design) pada format data desain. Jika total pengurangan tekanan lebih besar maka kita harus menurunkan total pengurangan tekanan pada desain. Berikut beberapa cara menurunkan peristiwa total pengurangan tekanan yaitu :
Menurunkan Initial design flow.
Menurunkan tekanan operasional springkle head
Memperbesar ukuran mainline atau pipa lateral.
Memperbesar ukuran backflow preventer atau valve.
Menginstal booster pompa.

Tabel 14. 1 hubungan ukuran pipa dengan GPM maksimal

Permasalahan yang sering terjadi pada irigasi springkel yaitu seringkali media tanam menjadi becek sebelum mencapai kedalaman 6 inch. Ini dikarenakan rerata "presipitasi" springkel jauh melebihi rereta "infiltrasi" media tanam.